Tetesan air yang jatuh ke bumi
Layaknya air mata membasahi sanubari
Apa kabar hujan hari ini?
Masihkah ia menemani jiwa yang sunyi
Mengapa kita layaknya air dan api
Mengarungi lautan asmara yang tak berarti
Apa kabar kamu hari ini?
Masihkah kamu mengerti
Kamu layaknya jiwa yang merindu
Sebut aku dalam keheninganmu
Turunnya hujan mewakili perasaaanku
Temukan aku dalam kedamaianmu
Hujan bagiku untuk mengenangmu
Kamu bagiku kenanganku
Senin, 12 Desember 2016
Jumat, 28 Oktober 2016
Jelajah Nusa Tenggara Timur ( Kupang - Pulau Rote )
Hay! kali ini saya mau berbagi pengalaman perjalanan dari Kupang ke Pulau Rote dan beberapa foto dari dokumentasi pribadi, let's check it out guys!! Pada bulan Oktober 2016 kebetulan saya pergi ke Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kota Kupang. Kesan pertama sampai di Kupang itu panasssnya menyengat sekali, tapi wajar karena posisinya berdekatan dengan garis panta. Selanjutnya saya mencoba mengeksplor Kota Kupang, tempat yang pertama saya kunjungi adalah Pantai Lasiana.
Barisan Pohon Lontar di Pantai Lasiana
Pantai Lasiana
Selanjutnya di Kota Kupang juga terdapat Pantai Tablolong, Pantai yang terletak di Kecamatan Kupang Barat ini memiliki pasir putih yang indah dan berjarak kurang lebih 30 Km dari Kota Kupang. Di sekitar pantai terdapat perkampungan nelayan. Pantai ini merupakan salah satu basis arena bagi olahraga pancing baik berskala tradisonal maupun internasional di Kabupaten Kupang. Turnamen pancing sangat digemari dan dilaksanakan setiap tahun dengan peserta yang datang dari berbagai daerah. Di lokasi ini juga dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti lopo-lopo, warung dan sarana permainan anak. Beberapa foto dari dokumentasi pribadi saya ketika berada di Pantai Tablolong.
Didepan Pintu Masuk Pantai Tablolong terdapat Tanaman Bakau
Pantai Tablolong
Pantai Tablolong
Satu-satunya tanaman bakau yang tumbuh di tengah Pantai Tablolong
Hamparan Pasir Putih di Pantai Tablolong
Kesan saya ketika berada disana Pantai Tablolong merupakan salah satu pantai yang indah dan wajib dikunjungi ketika berada di Kota Kupang. Air Pantainya sangat biru jernih pasir pantainya pun begitu putih dan halus, tidak banyak sampah masih sangat terjaga lingkungannya so, jangan sampai di rusak ya guys.Sore harinya saya dengan teman menikmati sunset di pinggir pantai tapi saya lupa nama pantainya hehe..nah ini penampakan sunsetnya.
Gimana menurut kalian sunsetnya, keren nga tuh hehe. Habis dari pinggir pantai kita lanjut makan di salah satu cafe yang lagi hits di Kupang namanya Cafe Tebing karena memang posisinya ada diatas tebing dan viewnya itu loh cantiikkkk banget bikin betah lama-lama disana sambil menikmati senja di barat Kupang.
Cafe Tebing
Let's explore Kupang Nusa Tenggara Timur guys!!!!
Jumat, 24 Juni 2016
Pesona Pulau Buton (Bau-Bau)
Hay hay kali ini saya akan membagi pengalaman pribadi bagi kalian yang ingin menyambangi Bau-Bau atau biasa disebut Pulau Buton. let's check it out Berdasarkan WIkipedia, Buton adalah sebuah pulau di Sulawesi Tenggara yang terkenal akan produksi aspalnya[1]. Berdasarkan luas wilayah, pulau Butonmenduduki urutan ke-130 Daftar pulau menurut luas wilayah#Pulau yang luas wilayahnya melebihi 3.000 km.C2.B2 di dunia dan menduduki urutan ke-73 di dunia Daftar pulau menurut jumlah penduduk berdasarkan jumlah penduduknya. Buton termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota terbesar di pulau ini adalah Baubau yang merupakan kota terbesar ke-8 disulawesi dan ke-2 di Provinsi Sulawesi Tenggara [2].
Saya mendapatkan kesempatan ke Kendari dan dengan memanfaatkan sedikit waktu yang ada saya dengan teman menuju Bau-bau pada bulan Juni 2016 kebetulan bertepatan dengan bulan puasa (kebayang perjuangan panasnya disana). Pertama saya menuju Bau-bau dari Kendari menggunakan kapal Feri dari Pelabuhan Kendari harga tiket yang dikenakan bervariasi dari harga Rp 122rb-Rp 150rb perjalanan ditempuh selama 5 jam, waktu keberangkatan dari kendari - Baubau pukul 07.30 dan 12.30 begitu juga rute sebaliknya.
Kami sampai pukul 18.30 WITA, setelah itu kami menuju penginapan, tips buat kalian yg ini berplesiran kesini harus tau posisi hotelnya karena banyak hotel deket pelabuhan ini yang nga mengharuskan kalian naik taksi carteran cukup berjalan kaki, pelabuhan bau-bau ini posisinya ditengah kota.
Di depan hotel Calista tempat kami menginap terdapat alun-alun kota Bau-bau serta juga terdapat Pantai Kamali cuma dikarenakan foto diambil di malam hari sehingga tidak terlihat. Dengan simbol Setengah Badan Naga namun sayangnya saya tidak mengorek lebih informasi mengenai patung Setengah Badan Naga tersebut. mungkin buat kalian nanti bisa menggali informasi mengenai cikal bakal patung Setengah Badan Naga.
Setelah beristirahat malam, pagi pada pukul kurang lebih 07.00 WITA kami sudah bersiap untuk explore Pulau Buton (yeay finally) kami menyewa mobil untuk seharian seingat saya biaya sewa 300rb/hari. Perjalanan pertaman kami mengujungi Benteng Keraton Buton. ini beberapa dokumentasi pribadi saya selama di Benteng Keraton Buton :
Salah satu Gerbang Masuk Benteng Keraton Buton
Masjid Agung Keraton Buton
Tempat berkumpul warga untuk bermusyawarah di area Masjid Agung Keraton Buton
Daftar Nama-nama Raja di Benteng Keraton Buton
Tiang Bendera Masjid Agung Keraton Buton
Pintu Gerbang Wandailolo
Pemandangan kota Bau-bau dari atas Benteng Keraton Buton
Setelah puas mengelilingi Benteng Keraton Buton kami menuju bukit yang disana terdapat Patung Ekor Naga. Posisi patung tersebut ada di bukit paling atas kota Bau-bau, jadi diibaratkan badannya merupakan kota bau-bau dan untuk Kepala terdapat di bawah (di tengah kota) sedangkan ekornya terdapat di atas (kota), begitu infomasi yang saya dapat dari driver mobil yang kami sewa.
Patung ekor naga
Pemandangan dari tempat ekor naga
Sudah hampir setengah hari mengelilingi Pulau Buton dan kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Nirwana (wohooo ini dy yang ditunggu2). Pantai Nirwana memiliki Pesona Pantai yang sangat eksotik nan indah, airnya masih jernih dan tidak lengket.Namun sayang masih banyak sampah berserakan. Rasa hati pengen bermain air namun waktu saya dalam keadaan berpuasa sehingga tidak melakukannya karena ditakutkan dapat membatalkan puasa. berikut beberapa foto yang dapat saya share :
Perjalanan selanjutnya menuju Air Terjun Tirtarimba, karena disana belum musim penghujan air yang di hasilkan dari Air Terjun Tirtarimba tidak begitu deras begini penampakan dari Air Terjun Tirta Rimba :
Air Terjun Tirtarimba
Akhirnya setelah seharian full muter-muter Bau-bau dari Air Terjun Tirtarimba kami menikmati malam sambil berbuka puasa di alun-alun kota Bau-bau dan keesokan paginya kami menuju Kendari lagi menggunakan kapal feri keberangkatan pukul 07.30 WITA. Selamat bertemu kembali di Sulawesi Tenggara. Trip yang singkat namun mengesankan. Semoga bisa menjadi referensi liburan kalian guys.
Saya mendapatkan kesempatan ke Kendari dan dengan memanfaatkan sedikit waktu yang ada saya dengan teman menuju Bau-bau pada bulan Juni 2016 kebetulan bertepatan dengan bulan puasa (kebayang perjuangan panasnya disana). Pertama saya menuju Bau-bau dari Kendari menggunakan kapal Feri dari Pelabuhan Kendari harga tiket yang dikenakan bervariasi dari harga Rp 122rb-Rp 150rb perjalanan ditempuh selama 5 jam, waktu keberangkatan dari kendari - Baubau pukul 07.30 dan 12.30 begitu juga rute sebaliknya.
Kami sampai pukul 18.30 WITA, setelah itu kami menuju penginapan, tips buat kalian yg ini berplesiran kesini harus tau posisi hotelnya karena banyak hotel deket pelabuhan ini yang nga mengharuskan kalian naik taksi carteran cukup berjalan kaki, pelabuhan bau-bau ini posisinya ditengah kota.
Di depan hotel Calista tempat kami menginap terdapat alun-alun kota Bau-bau serta juga terdapat Pantai Kamali cuma dikarenakan foto diambil di malam hari sehingga tidak terlihat. Dengan simbol Setengah Badan Naga namun sayangnya saya tidak mengorek lebih informasi mengenai patung Setengah Badan Naga tersebut. mungkin buat kalian nanti bisa menggali informasi mengenai cikal bakal patung Setengah Badan Naga.
Setelah beristirahat malam, pagi pada pukul kurang lebih 07.00 WITA kami sudah bersiap untuk explore Pulau Buton (yeay finally) kami menyewa mobil untuk seharian seingat saya biaya sewa 300rb/hari. Perjalanan pertaman kami mengujungi Benteng Keraton Buton. ini beberapa dokumentasi pribadi saya selama di Benteng Keraton Buton :
Salah satu Gerbang Masuk Benteng Keraton Buton
Masjid Agung Keraton Buton
Tempat berkumpul warga untuk bermusyawarah di area Masjid Agung Keraton Buton
Peta Benteng Keraton Buton
Pintu Gerbang Wandailolo
Pemandangan kota Bau-bau dari atas Benteng Keraton Buton
Setelah puas mengelilingi Benteng Keraton Buton kami menuju bukit yang disana terdapat Patung Ekor Naga. Posisi patung tersebut ada di bukit paling atas kota Bau-bau, jadi diibaratkan badannya merupakan kota bau-bau dan untuk Kepala terdapat di bawah (di tengah kota) sedangkan ekornya terdapat di atas (kota), begitu infomasi yang saya dapat dari driver mobil yang kami sewa.
Pemandangan dari tempat ekor naga
Sudah hampir setengah hari mengelilingi Pulau Buton dan kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Nirwana (wohooo ini dy yang ditunggu2). Pantai Nirwana memiliki Pesona Pantai yang sangat eksotik nan indah, airnya masih jernih dan tidak lengket.Namun sayang masih banyak sampah berserakan. Rasa hati pengen bermain air namun waktu saya dalam keadaan berpuasa sehingga tidak melakukannya karena ditakutkan dapat membatalkan puasa. berikut beberapa foto yang dapat saya share :
Air Terjun Tirtarimba
Akhirnya setelah seharian full muter-muter Bau-bau dari Air Terjun Tirtarimba kami menikmati malam sambil berbuka puasa di alun-alun kota Bau-bau dan keesokan paginya kami menuju Kendari lagi menggunakan kapal feri keberangkatan pukul 07.30 WITA. Selamat bertemu kembali di Sulawesi Tenggara. Trip yang singkat namun mengesankan. Semoga bisa menjadi referensi liburan kalian guys.
Langganan:
Postingan (Atom)