Setelah berpuluh-puluh malam tanpa kehadiranmu,
Kenapa begitu sulit rasanya
melupakan semua kenangan tentangmu.
Otakku sudah tidak ingin memikirkanmu lagi,
Tapi tidak dengan hati ini.
Hati ini selalu haus akan kenangan bersamamu.
Sering aku menangis,
Tapi kenapa hati ini tidak bisa membenci.
Terkadang aku hanya berpura-pura lupa pada kenangan,
Agar selalu terlihat tegar di hadapan semua orang.
Tapi aku tidak setegar batu karang,
Yang tetap berdiri kokoh saat diterjang ombak.
Sering aku merasa jatuh sangat
dalam dan merasa tidak ada yang bisa menolongku.
Apakah kamu pernah merasakan
seperti yang aku rasakan?.
Aku seperti orang bodoh yang menunggu datangnya
cinta,
Tapi entah siapa yang mencintaiku.
Aku ingin sekali rasanya melupakan,
Namun semakin aku berusaha semakin aku tidak bisa melupakan.
Oh cinta seperti apa
rupamu?
Dimanakah keberadaanmu?
Aku tidak tahu mana yang menjemputku lebih
awal jodoh atau mautku.
Yang aku tahu datanglah kepada pemilik hatiMu.