Saya mendapatkan kesempatan ke Kendari dan dengan memanfaatkan sedikit waktu yang ada saya dengan teman menuju Bau-bau pada bulan Juni 2016 kebetulan bertepatan dengan bulan puasa (kebayang perjuangan panasnya disana). Pertama saya menuju Bau-bau dari Kendari menggunakan kapal Feri dari Pelabuhan Kendari harga tiket yang dikenakan bervariasi dari harga Rp 122rb-Rp 150rb perjalanan ditempuh selama 5 jam, waktu keberangkatan dari kendari - Baubau pukul 07.30 dan 12.30 begitu juga rute sebaliknya.
Kami sampai pukul 18.30 WITA, setelah itu kami menuju penginapan, tips buat kalian yg ini berplesiran kesini harus tau posisi hotelnya karena banyak hotel deket pelabuhan ini yang nga mengharuskan kalian naik taksi carteran cukup berjalan kaki, pelabuhan bau-bau ini posisinya ditengah kota.
Di depan hotel Calista tempat kami menginap terdapat alun-alun kota Bau-bau serta juga terdapat Pantai Kamali cuma dikarenakan foto diambil di malam hari sehingga tidak terlihat. Dengan simbol Setengah Badan Naga namun sayangnya saya tidak mengorek lebih informasi mengenai patung Setengah Badan Naga tersebut. mungkin buat kalian nanti bisa menggali informasi mengenai cikal bakal patung Setengah Badan Naga.
Setelah beristirahat malam, pagi pada pukul kurang lebih 07.00 WITA kami sudah bersiap untuk explore Pulau Buton (yeay finally) kami menyewa mobil untuk seharian seingat saya biaya sewa 300rb/hari. Perjalanan pertaman kami mengujungi Benteng Keraton Buton. ini beberapa dokumentasi pribadi saya selama di Benteng Keraton Buton :
Salah satu Gerbang Masuk Benteng Keraton Buton
Masjid Agung Keraton Buton
Tempat berkumpul warga untuk bermusyawarah di area Masjid Agung Keraton Buton
Peta Benteng Keraton Buton
Pintu Gerbang Wandailolo
Pemandangan kota Bau-bau dari atas Benteng Keraton Buton
Setelah puas mengelilingi Benteng Keraton Buton kami menuju bukit yang disana terdapat Patung Ekor Naga. Posisi patung tersebut ada di bukit paling atas kota Bau-bau, jadi diibaratkan badannya merupakan kota bau-bau dan untuk Kepala terdapat di bawah (di tengah kota) sedangkan ekornya terdapat di atas (kota), begitu infomasi yang saya dapat dari driver mobil yang kami sewa.
Pemandangan dari tempat ekor naga
Sudah hampir setengah hari mengelilingi Pulau Buton dan kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Nirwana (wohooo ini dy yang ditunggu2). Pantai Nirwana memiliki Pesona Pantai yang sangat eksotik nan indah, airnya masih jernih dan tidak lengket.Namun sayang masih banyak sampah berserakan. Rasa hati pengen bermain air namun waktu saya dalam keadaan berpuasa sehingga tidak melakukannya karena ditakutkan dapat membatalkan puasa. berikut beberapa foto yang dapat saya share :
Air Terjun Tirtarimba
Akhirnya setelah seharian full muter-muter Bau-bau dari Air Terjun Tirtarimba kami menikmati malam sambil berbuka puasa di alun-alun kota Bau-bau dan keesokan paginya kami menuju Kendari lagi menggunakan kapal feri keberangkatan pukul 07.30 WITA. Selamat bertemu kembali di Sulawesi Tenggara. Trip yang singkat namun mengesankan. Semoga bisa menjadi referensi liburan kalian guys.